BOGOR, bacaklik.co.id – Keluarga Gadis penyandang disabilitas jadi korban rudapaksa oknum ojol akhirnya melapor ke Unit PPA Satreskrim Polres Bogor, didampingi pengacara.
Kuasa hukum korban, Anggi Triana Ismail, melaporkan kasus tersebut dengan nomor laporan pengaduan : LP / B / 140 / I / 2022/ JBR / Res Polres Bogor pada Rabu, 12 Januari 2021 petang.
“Dari kronologis pencabulan kepada NF (13) tersebut. Kejadian itu bermula ketika NF pulang ke rumahnya dengan kondisi pakaian yang berantakan dan menimbulkan kecurigaan orang tuanya” kata Anggi, dikutip TribunnewsBogor, Senin (24/1/2022).
Kecurigaan tersebut pun diperkuat lantaran NF pulang dalam kondisi larut malam.
“Awalnya tidak ngaku. Setelah ditenangkan dan diajak komunikasi baik-baik, korban barulah mengaku telah dirudapaksa oleh oknum ojol,” ujar Anggi.
Dalam pengakuan tersebut, ucapnya, sebelum dirudapaksa, korban sempat dijemput oleh S dan diajak berputar-putar ke sekolahan yang tak jauh dari rumah korban.
NF (13) belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal lokasi lokasi pasti NF (13) kasus rudapkasa tersebut.
“Kejadiannya sekira pukul 18.30 WIB. Untuk tempat masih ragu, keterangan dari korban susah komunikasi dan kedua tidak ada saksi. Tumpuan kita informasi dari korban dan NF belum memberikan petunjuk tempat pelaku melakukan kejahatannya,” paparnya.
Dari peristiwa tersebut, kuasa hukum korban langsung mencari informasi tentang oknum tersebut hingga menemukan motif pertemuan NF dengan oknum yang diduga ojol.
“Ditemukan bahwa motif pertemuan mereka, yakni lantaran komunikasi yang intensif antara NF dan S oknum ojol tersebut sampai S diduga berani mengajak main NF” imbuhnya.
Menurutnya, Ketika membuka handphone korban ada pesanan ojol dan diduga merupakan S oknum sopir ojolnya. Pihaknya juga cukup kesulitan mendapatkan informasi lebih dari korban karena korban itu disabilitas.
“Kami dapat petunjuk itu dari riwayat pemesanan aplikasi ojol milik NF. Kami pun sudah menginvestigasi media sosial dari si pelaku. Alhamdulillah, sudah kami kantongi. Hampir menuju 100 % bahwa S itu adalah oknum ojol,” pungkasnya. (red)