CIREBON, bacaklik.co.id – Makam Sunan Gunung Jati (SGJ) adalah destinasi wisata religi di Cirebon, Makam Sunan Gunung Jati terdiri dari 9 pintu.
Pengunjung biasanya hanya sampai pada pintu kelima, disini lah mereka biasa memanjatkan doa kepada sang pencipta. Mereka tampak berdoa dengan sangat khusyuk sambil bershalawat dan melafalkan wirid.
Makam Sunan Gunung Jati berlokasi di Jl Alun-Alun Ciledug No 53, Astana, Cirebon, Jawa Barat. Kompleks pemakaman ini dibuka selama 24 jam non stop selama 7 hari seminggu.
Kompleks Makam Sunan Gunung Jati memiliki perpaduan arsitektur Jawa, Arab dan juga China, pemakaman ini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi Sunan Gunung Jati dan juga keturunannya yang saat ini sudah memasuki generasi ke-16.
Tak ada yang berubah dari kompleks Makam Sunan Gunung Jati, destinasi wisata religi di Cirebon. Makam salah satu Wali Songo itu masih terus dibanjiri oleh peziarah dari berbagai daerah di pulau Jawa bahkan luar Jawa.
Bahkan ketika BacaKlick.id berkunjung ke Makam Sunan Gunung Jati ramai peziarah yang datang ke sana. Salah satunya adalah Indra, rombongan yang berasal dari Kabuapaten Karawang Jawa Barat.
Indra memang sengaja meluangkan waktu untuk mengikuti ziarah Wali Songo bersama rombongan, dengan mendatangi satu per satu makam para wali untuk berziarah sambil berdoa dengan harapan mendapatkan berkah.
“Alhamdulillah, kami bersama rombongan dengan mengunakan dua Bus bisa berziarah ke makom Sunan Gunung Jati, ngalap berkah para wali,” kata Indra, saat ditemui di lokasi Ziarah, Sabtu (11/06/2022).
Indra bersyukur bisa kembali berziarah ke salah satu makam Wali Songo bersama Jamaah Ponpes Baabul Khoir dan Masjid Jami Baitul Muttaqin, menurut Indra berziarah ke makam para waliullah untuk mengingatkan atas perjuangan Islam di nusantara.
“Ziarah ini sekaligus mengingatkan kita pada perjuangan para wali dan ulama dalam membela umat, dalam menyebarkan Islam secara damai. Dari sana kita bisa belajar banyak hal, menggali inspirasi yang tak akan pernah habis dari beliau-beliau para kekasih Allah,” tutup Indra.
Penulis : Rohendi