Terbaru

    Tekan Peningkatan Kasus Stunting, Dandim : Ada 578 Anak Yang Harus Dibantu di Karawang

    Foto doc. Dandim 0604/Kabupaten Karawang, Letkol Kav Makhdum Habiburrahman.

    KARAWANG, bacaklik.co.id – Penyakit stunting pada anak di Kabupaten Karawang sangatlah serius untuk ditangani. Di mana Pemkab Karawang saat ini sedang gencar dalam penanggulangan, untuk menekan peningkatan angka kasus stunting.

    Stunting adalah, masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

    Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), program tersebut merupakan gagasan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada kesampatan kali ini, Wakil Bupati Karawang Asep Syaipulloh bersama Forkopimda Karawang melaunching BAAS Grebek Stunting di Gedung Gelanggang Olahraga, Kecamatan Ciampel, Kamis (28/07/22).

    BAAS merupakan sebagai upaya pencegahan stunting yang harus didukung oleh seluruh jajaran TNI AD, Pemerintah, dan Masyarakat.

    Dandim 0604/Karawang, Letkol Kav Makhdum Habiburrahman yang juga Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting, perlunya menekankan menggalang komitmen lintas sektor untuk mendukung pencegahan stunting.

    Disampaikan Dandim, Program BAAS ini lebih diutamakan untuk memperhatikan bayi usia dua tahun (baduta). Karena di usia tersebut stunting bisa dicegah, program BAAS ini juga dilakukan dengan sifat gotong royong dan dipikul bersama.

    “Alhamdulillah, hasil kesepakatan kemarin dari hasil rapat ada 578 anak stunting yang perlu dibantu di wilayah Karawang. Kemudian kita juga sudah merapatkan bagaimana mekanisme penyaluran atau penurunan anak stunting ini, jadi semua berkolaborasi bukan hanya BKKBN dan Dinas Kesehatan saja, tapi semua OPD harus bekerjasama untuk menurunkan angka stunting,” ujarnya.

    Menurutnya, kasus stunting ini penting untuk kita fokuskan, karena masa depan harus jauh lebih baik. Lalu, pihaknya lakukan edukasi dan kampanye dari mulai calon pengantin hingga ibu hamil agar anak mereka tidak stunting.

    “Tentunya jangan sampai untuk ke depan Indonesia hilang generasi, karena dengan membiarkan stunting, anak-anak kecil kita tidak akan terasa untuk sekarang, tapi nanti di 20-30 tahun ke depan pasti akan terasa. Apabila kasus stunting tidak diatasi maka kualitas warga negara kita ke depannya tidak akan bagus,” tegas Dandim.

    Sementara itu, Wakil Bupati Karawang sekaligus ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Karawang,

    Aep Syaipulloh mengatakan pihaknya bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan (Forkopimda) Kabupaten Karawang harus kompak untuk melakukan upaya pencegahan stunting.

    Dalam upaya tersebut, Forkopimda mengambil langkah gerak cepat untuk menurunkan prevalensi stunting. Hal itu, diwujudkan dengan perintah langsung dari Kasad Jendral TNI Dudung Abdurrohman.

    “Alhamdulillah, hari ini diprakasai oleh Jenderal Dudung. Kami pemerintah daerah bersama Forkopimda Kabupaten Karawang betul-betul kompak dalam upaya pencegahan stunting,” katanya.

    Dikatakan Wabup, pencegahannya tidak hanya diberikan kepada ibu hamil saja, melainkan juga mulai dari hulu hingga ke hilir, mulai dari remaja perempuan hingga calon pengantin.

    “Intinya ibu Bupati pun menginginkan, di mana stunting tidak hanya diberikan terhadap ibu yang hamil saja, melainkan mulai dari remaja perempuan yang diberikan vitamin penambah darah, agar terhindar dari anemia atau kurang darah hingga ke calon pengantinnya. Kita juga berkolaborasi dengan Kemenag dalam memberikan edukasi pra nikah tentunya.” Paparnya.

    Harapannya, pencegahan tersebut dapat dijalankan bagi para orang tua balita bahkan juga bagi calon pengantin. (Rohendi/Red).