Terbaru

    Buah Simalakama yang Dimakan BPN Karawang Berbuntut Aksi Penutupan Tol Japek dan KIIC

    Foto Istimewa-Aksi dengan sepanduk bertulisan ‘Copot Kepala BPN Karawang’

    Karawang, bacaklik.co.id – Serikat Pekerja Tani Karawang (Sepetak) ancam lakukan aksi dengan menutup jalan Tol Japek 1 dan Kawasan Industri KIIC Karawang.

    Hal itu dilakukan akibat buntut kasus dugaan persekusi yang diduga menimpa Direktur LBH Cakra Hilman Tamimi di kantor BPN Karawang.

    Ketua umum Sepetak Wahyudin menuturkan, saat ini Sepetak sedang memperjuangkan hak atas tanah agar lokasi yang diusulkan Sepetak, sebagai prioritas reforma agraria ditetapkan menjadi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

    Namun dalam prosesnya, pengurus Sepetak Mustofa Bisri dan Direktur LBH Cakra Hilman Tamimi diduga diintimidasi secara verbal dan perlakuan fisik.

    “Hingga pakaian Direktur LBH Cakra mengalami kerusakan. Tindakan tersebut kami kecam sedalam-dalamnya karena perlakuan intimidatif yang mengarah pada persekusi oleh oknum pejabat, yang telah menghalang-halangi rakyat untuk mendapatkan haknya. Kami pastikan tindakan tersebut masuk pada pelanggaran HAM,” ungkap Wahyudin dalam rilisnya, Selasa (04/10/22).

    Menurutnya, Sepetak akan turun aksi bersama elemen buruh dan mahasiswa. Sepetak menuntut pemerintah daerah menetapkan lokasi yang diusulkan Sepetak sebagai prioritas reforma agraria agar ditetapkan menjadi TORA.

    Selain itu, Sepetak juga menuntut penegak hukum untuk mengusut tuntas tindakan dugaan arogansi oknum pejabat ATR/BPN Karawang.

    “Sekaligus usulan lokasi prioritas reforma agraria akan kami daftarkan kepada ATR/BPN Karawang untuk diterbitkan sertifikat hak milik atas tanah tersebut. Jika pada saat tersebut Pemda Karawang dan ATR/BPN Karawang tidak menerima kehendak kami, maka kami pastikan massa aksi akan diarahkan untuk menutup tol Japek 1 dan menutup kawasan industri KIIC,” tandasnya.

    Diketahui, aksi demonstrasi juga sempat dilakukan sejumlah aktivis beberapa waktu lalu, aksi tersebut merespons kasus dugaan persekusi yang terjadi pada Hilman Tamimi. (Red).